Jumat, 18 Juli 2008

Kinerja Panitia Angket BBM Sangat Lamban

Panitia Angket BBM yang sudah dibentuk oleh DPR belum memperlihatkan hasil kerjanya. Telah terjadi penundaan keputusan dalam memberikan angket kepada Pemerintah.. Bahkan rapat pleno ditunda hingga dua minggu ke depan dengan alasan belum ada data yang cukup dan belum adanya surat dari negara dalam pembentukan panitia ini. Padahal rakyat Indonesia berharap besar kepada mereka sehingga bisa tahu atas alasan apa Pemerintah menaikan harga BBM.

Kelambanan yang terjadi bisa jadi adanya interfensi Pemerintah dalam menentukan keputusan rapat pleno. Wajar saja karena mereka adalah para utusan partai yang menjadi wakil partai dalam menentukan arah perpolitikan negeri ini. Wakil partai di Pemerintah akan dengan mudah memepengaruhi para anggota Dewan karena mereka sama-sama punya kepentingan yang sama.

Selain itu, bentuk kelambanan ini karena bentuk aturan yang terlalu ngejelimet. Aturan yang ada bukannya mempermudah kinerja malah memperlambat kinerja. Padahal seharusnya DPR cepat tanggap dalam mengontrol setiap kinerja pemerintah. Ingat, harga BBM sudah naik sejak akhir Maret lalu!

Wahai saudaraku, sudah nyta kebobrokan Pemerintah negeri ini. Sistem demokrasi yang dianut hanyalah sebuah senda gurau politik belaka. Mereka tidak serius membela kepentingan rakyat. Hanya Khilafah-lah yang akan mejamin kebutuhan rakyatnya.

So, masihkan kita meggunakan demokrasi sebagai landasan negara ini? Masih percayakah anda pada elit politik negeri ini? Masih mau nyoblos di pemilu 2009?


Tidak ada komentar: