Jumat, 18 Juli 2008

Kegagalan Mendeskreditkan Islam

Bukan sebuah kebetulan mencuatnya kembali isu teorisme beriringan dengan insiden Monas 1 Juni 2008 yang telah membuat geger negeri ini. Upaya tersebut dalam rangka mengadu domba umat Islam agar umat Islam berpecah belah. Ternyata upaya tersebut tidak seratus persen berhasil. Langkah mengelempokan ‘Islam fundamental’ dengan ‘Islam moderat’ telah megalami kegagalan. Alhamdulillah, masih banyak umat Islam yang menyadari bahwa insiden tersebut adalah upaya stigmatisasi Islam oleh Kapitalis Barat.

Isu perang melawan terorisme adalah agenda Presiden Amerika Geroge Walker Bush dalam rangka melaksanakan amanat gurunya Samuel P. Huntington. Huntington menggiring pemikiran politik petinggi negara Barat untuk melakukan perang melawan Islam setelah keruntuhan komunisme di Rusia. Namun, ternyata isu ini meredup di akhir kepemimpinan Bush. Sepertinya Bush sudah merasa cukup melaksanakan agendanya dalam rangka mendeskreditkan Islam.

Propaganda ini merupakan agenda yang sepertinya sudah lama di rencanakan Barat untuk menciptakan keresahan penduduk dunia. Para Kapitalis Barat berusaha membohongi dunia dengan terus-menerus mengisukan perang melawan terorisme. Karena biasnya pengertian terorisme ini, maka banyak orang yang dikategorikan teroris dan banyak dari umat Islam yang termasuk di dalamnya. Dengan begitu, terciptalah fobia Islam di sebagian masyarakat Barat.

Namun, dibalik semua masih ada hikmah yang bisa kita ambil. Bersatunya umat Islam di dunia menjadi boomerang bagi Barat. Tidak semua umat islam berhasil dibohongi. Mereka sadar bahwa sudah saatnya Islam bersatu untuk melawan orang-orang kafir. Selain itu, banyak warga non-muslim yang tertarik untuk mengkaji Islam bahkan bersedia masuk Islam. Mereka merasa penasaran dengan Islam, mengapa Islam begitu ditakuti oleh para kapitalis. Diberbagai negara Eropa seperti Belanda angka pertumbuhan penduduk Muslim naik dengan cepat. (Bisa dilihat di film Fitna).

Saudaraku, sudah jelaslah mana yang haq dan yang bathil. Kita sebagai umat Islam harus sudah pandai memilih siapa yang harus jadi kawan dan siapa lawan. Mudah-mudahan Alloh SWT memberi jalan terang kepada kita semua. Amin.

Tidak ada komentar: