Selasa, 22 Juli 2008

Kekeringan: Sebuah Peringatan


Sudah lama hujan tidak mengguyur beberapa daerah yang saat ini dilanda kekeringan. sungai dan waduk yang sedianya berfungsi memasok air ke sawah dan rumah penduduk sudah mengalami kekeringan. Bahkan ada sebagian penduduk yang mengambil air untuk keperluan rumah tangga dari air limbah rumah tangga mereka sendiri. Sumur-sumur yang mereka miliki sudah tidak tidak menyediakan air bersih. Di Rancaekek, Kabuapaten Bandung penduduk terpakasa mengairi sawah mereka dengan air limbah pabrik yang mengalir di selokan. (Metrotv, 20/7/2008).
Bnayak sawah yang mengering karena tidak teraliri air sehingga para petani terancam gagal panen. ada yang menyiasatinya dengan membangun sumur pompa tapi ternyta tidak menjadi solusi yang baik. Sumber air di dalam tanah pun kering. apalagi pompa yang dipakai menggunakan solar yang hargnya pun mahal.
akibat kekeringan ini maka produksi padi nasional otomatis turun. meskipun Pemerintah tidak merasa khawatir dengan stok beras nasional, tapi pada kenyataannya di beberapa daerah mulai mangalami kelangkaan beras. Menurunnya stok beras ini turut mempengaruhi kondisi pangan nasional.
Sebagai manusia kita harus banyak merenungi bahwa ternyta kekeringan yang terjadi adalah sebagai perinngatan dari Alloh SWT. Naiknya suhu bumi menjadikan musim tidak dapat diprediksi. Debit air menurun drastis seiring menyempitnya areal hutan sebagai penyangga kebutuhan air di alam. Manusia yang serakah terus melakukan pembalakan hutan secara liar.
Untuk itu harus ada upaya bersama diantara kita untuk menajga kondisi alam agar tetap sesuai dengan siklusnya. Selain harus dilakukan reboisasi hutan secara besar-besaran, kita bisa menanam pohon di pekarangan rumah kita. jaga saluran air yang ada jangan sampai mampet. Gunakan air seperlunya sebagai cara kita menghemat air di alam. Jangan buang sampah ke sungai, selokan atau danau yang menyediakan air.
so, selain harus ada kontrol dari pemerintah dalam mengatasi kelangkaan air ini kita rharus senantiasa menciptakan lingkungan yang alami. Senantiasa melakukan kontrok sosial diantara sesama masyarakat dengan saling mengingatkan. Ternyata kontrol masyarakat lebih kuat dibandingkan kontrol Pemerintah.

Tidak ada komentar: