Kamis, 12 Februari 2009

Sekulerisme = Pemurtadan


Mengamati Maraknya Pemurtadan

“Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslim sebagai orang Kristen….Tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas dan hanya mengejar hawa nafsu.” (Samuel Zweimer dalam Konferensi Misionaris di al-Quds, 1935, Media Umat edisi 6/ 6-19 Februari 2009)

Upaya pemurtadan umat Islam sudah sejak lama ada ketika Daulah Islam masih tegak hingga saat ini (Daulah Islam, An-Nabhani 2007). Upaya ini tidak main-main, orang-orang kafir senantiasa memeras otak untuk menemukan cara bagaimana supaya umat ini jauh dari Islam dan bahkan keluar dari agama Islam (murtad). Sudah begitu banyak fakta membuktikan ternyata aqidah seorang Muslim dapat ditukar dengan sekardus mie instant!

Terkadang kita merasa marah ketika hal ini terjadi, namun cukupkah seperti itu? Seharusnya kita marah pada diri kita sendiri karena kita tidak bisa menjaga aqidah saudara-saudara kita. Kita lebih disibukkan oleh urusan duniawi dan perebutan kekuasaan dimana kekuasaan itu hanya membuat kita jauh dari rahmat Alloh SWT. Kita baru menyadari bahwa betapa lemahnya aqidah umat ini ketika mereka berbondong-bondong keluar dari agama Alloh. Saudara, teman bahkan keluarga kita sendiri yang menjadi korban pemurtadan ini.

Sebenarnya, seberapa pun hebatnya orang kafir mempengaruhi umat Islam tidak akan terpengaruh jika aqidah yang dimiliki setiap individu begitu kuat. Aqidah yang kuat ini lahir dari proses berfikir tentang alam semesta, manusia dan kehidupan. Aqidah yang lahir bukan berasal dari perasaan yang dapat berubah setiap saat. Jangan aneh ketika banyak orang murtad karena merasa tidak nyaman dengan Islam yang dianutnya. Memang, Islam ini bukan tempat untuk mencari kenyamanan tetapi tempat untuk mendapatkan rahmat Alloh SWT.

Namun bagaimanapun permurtadan ini bukanlah problem utama umat Islam. Hal yang menjadi problem utama umat Islam adalah tidak diterapkan syariat Islam dalam kehidupan dibawah naungan Daulah Khilafah Islamiyyah. Khilafahlah yang akan senantiasa menjaga aqidah umat yakni dengan menjauhkan umat dari pemikiran kufur seperti sekulerisme dan demokrasi. Faham inilah justru yang membuat aqidah umat ini goyah dan berpaling dari kebenaran Islam. Ketika orang menganggap Islam adalah agama ritual belaka maka mereka pun beranggapan bahwa Islam bisa disejajarkan dengan agama yang lain. Justru, hal inilah yang lebih berbahaya dibandingkan dengan permurtadan karena kondisi umat Islam sangat mudah digoyah.

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan ketika pemurtadan ini sudah terlanjur terjadi, diantaranya:

Pertama, Dakwahkan Islam dengan pendekatan ideologis (fikriyah) bukan dengan pendekatan perasaan (su’uriyah) sehingga orang faham mengapa dia harus memilih Islam sebagai jalan hidupnya.

Kedua, Perkuat barisan umat Islam untuk memiliki cita-cita yang sama yakni tegaknya Islam dibawah naungan Daulah Khilafah karena Khilafah-lah yang akan mengurus seluruh masalah umat ini.

Ketiga, perbanyaklah kegiatan ke-Islaman yang akan memperkuat pemahaman kita tentang Islam, jangan terlalu banyak acara bazar, pameran, gema nasyid atau training ini-itu.

Keempat, jaga diri kita dari berbagai bentuk maksiat.

Jatinangor, 12 Februari 2009

Muhammad Yusuf Ansori

Mahasiswa Fapet Unpad Jatinangor


Tidak ada komentar: