Senin, 08 Februari 2010

Legenda Jengis Khan

Memetik Pelajaran dari Agresor Mongolia


Ketika saya membaca Jengis Khan, Legenda Sang Penakluk dari Mongolia karya John Man ada bengitu banyak hal yang bisa kita jadikan pelajaran. Jengis Khan _terlahir dengan nama Temujin_ mempunyai segudang pengalaman dalam menaklukan berbagai wilayah yang terbentang dari daratan Asia Timur, Asia Tengah hingga ke Timur Tengah dan Eropa. Dunia Jengis adalah dunia peperangan hingga akhir hayatnya. Keberaniannya melegenda hingga kini, dan naif bila masih ada orang yang meragukan kecerdasannya.

Keberanian Jengis merupakan sifat yang sepatutnya ditiru oleh setiap manusia di muka bumi. Setiap manusia dituntut untuk bersikap berani mengambil keputusan dalam menentukan arah hidupnya. Resiko dalam kehidupan jadi semacam bumbu bagi nikmatnya dunia ini. Jengis sangat menikmati hidupnya yang dipenuhi dengan tantangan dan rintangan.

Darah dan kebencian melingkupi setiap sudut kehidupan Jengis. Bagi orang Muslim, Jengis adalah sosok bengis yang telah memorak-porandakan Bagdad sebagai jantung dunia Islam pada abad ke-13. Namun, dibalik kesadisannya itu tergambar sikap tegas dan konsisten. Dia seorang manusia yang disiplin dalam menjalankan setiap misinya. Rasa persaudaraan menjadi pemicu semangat hidup bangsa Mongol waktu itu. Jengis-lah yang telah menghidupkannya kembali.

Konsistensi dalam perjuangan menjadi ciri khas bagi seorang Jengis Khan. Gaya hidupnya yang sederhana dan bersahaja menjadi contoh bagi setiap bawahannya. Itulah menjadi alasan kenapa dia begitu dipuja hingga hari ini. Cita-cita yang tinggi tidak hanya ada pada retorika belaka tetapi juga dibarengi oleh sikap hidup yang memperhatikan setiap detail masalah kehidupan itu sendiri. Dia menjadi contoh bagi setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Sekarang, sudah tersibak salah satu rahasia orang-orang China menjadi bangsa yang besar. Para leluhur mereka memberikan dorongan spiritual yang begitu kuat untuk maju dan mengubah dunia!


Tidak ada komentar: